Selasa, 20 November 2012

ITIK JANTAN YANG CANTIK


Sebutan itik yang paling cantik sangatlah tepat diberikan pada ke-2 anggota genus Aix. Genus Aix memang hanya terdiri dari 2 spesies yaitu : Itik Mandari (Aix galericulata) dan Itik Wood (Aix sponsa). Penampilan dari kedua jenis itik jantan ini sangat indah serta menarik berbeda dengan penampilan penampilan jenis betina bahkan dengan jenis-jenis itik lainnya.


Wood Duck Aix Sponsa
Wood Duck Aix Sponsa atau itik Carolina adalah salah satu spesies yang hidup di Amerika Utara. Merupakan sejenis itik berukuran sedang. Penampilan jantan menarik,  memiliki bulu yang berwarna-warni yang khas serta memiliki lingkaran mata berwarna merah. Berbeda dengan penampilan Wood Duck betina yang memiliki perpaduan warna putih dan abu-abu. Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Wood_Duck
Mandarin Duck (Aix galericulata)
Itik mandarin merupakan sejenis itik berukuran sedang dengan memiliki badan sepanjang 41-49 cm dan rentan sayap 65-75cm. Species ini awalnya tersebar merata di Asia Timur.  Itik hias ini banyak ditemukan dan berkembang biak di kawasan hutan yang memiliki sumber air. Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Mandarin_Duck
Sumber: diterjemahkan dari wikipedia

SEJARAH AYAM KETAWA

Penuturan salah seorang tokoh masyarakat Sidrap mengatakan bahwa dahulunya Ayam ketawa hanya dipelihara dan berkembang di lingkungan kerajaan/kraton Bugis terutama di kalangan Bangsawan Bugis yang merupakan symbol status sosial. Selain itu dijelaskan pula bahwa masyarakat Bugis memiliki budaya yang selalu menyebutkan Keberanian, Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang dengan menyebutkan istilah ‘JANTAN’.

Dipastikan hampir semua lapisan masyarakat Indonesia mengetahui bahwa seorang Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang bernama Sultan Hasannudin terkenal dengan sebutan “Ayam Jantan Dari Timur”.Gelar tersebut disematkan karena keberanian dan perjuangannya yang luar biasa tanpa kenal kata menyerah untuk mengusir penjajah Belanda dari bumi Sulawesi Selatan walaupun harus dengan jalan Perang. Karena terbatasnya masyarakat yang memelihara dan mempunyai Ayam Ketawa (Manu’ Gaga’) menyebabkan terbatasnya penyebaran Ayam Ketawa di tengah-tengah masyarakat dan tidak sepopuler seperti ayam kampung lainnya.

Pada waktu dan tempat yang berbeda salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah asal Kabupaten Sidrap menjelaskan secara lebih detail lagi bahwa daerah awal penyebaran Ayam Ketawa berada di sekitar Kecamatan Panca Rijang, Kec Baranti dan sekitarnya , diantaranya kampung Simpo, Arasi’e, Rapang, Benteng, Paseno dan Tonronge. Kampung-kampung tersebut dahulunya merupakan kampung-kampung tua yang masuk dalam wilayah bekas pusat Kerajaan Bugis
yang disebut daerah Rappang.

Di mulai pada tahun 2005 guna mendorong pelestarian dan penyebaran Ayam Ketawa (Manu’ Gaga’) Pemerintah Kabupaten Sidrap yang di pimpin oleh Bupatinya saat itu yang memberikan perhatian terhadap satwa langkah tersebut dengan tujuan agar tetap lestari dan tidak musnah selanjutnya mengeluarkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat memotivasi masyarakat untuk memelihara Ayam Ketawa, diantaranya dengan mengadakan Perlombaan2, Penyuluhan tentang cara Pemeliharaan, Perawatan serta Penyediaan Vaksinasi secara Gratis dll. Seiring dengan perkembangan zaman dan sejalan dengan kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Sidrap lama kelamaan Ayam Ketawa tersebar dan mulai banyak dipelihara oleh semua lapisan masyarakat di Sidrap dan sekitarnya bahkan pelan tapi pasti telah menyebar ke seluruh Wilayah NKRI walaupun dalam jumlah yang terbatas. Hal ini karena Ayam Ketawa memiliki keunikan.

pada suaranya saat berkokok dimana saat berkokok Ayam Ketawa mengeluarkan suara seperti orang ketawa dengan interval suara cepat disebut Garetek dan dengan interval suara Lambat disebut Gaga’ serta suara mendayu-dayu disebut Dodo.

Selain memiliki suara yang unik Ayam Ketawa juga mempunyai warna bulu yang menarik dan di dukung oleh bentuk tubuh yang enak di pandang mata.

Bangsa Indonesia harus bangga dan bersyukur karena mempunyai satwa unggas jenis Ayam yaitu Ayam Ketawa yang tidak ada duanya di dunia dengan kata lain hanya ada di Indonesia khususnya Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.

AYAM POLAND JAMBUL

Ayam Polandia berjambul warna menarik  suara oke
AYAM POLANDIA BERJAMBUL UNIK DAN MENARIK
Aneka satwa warta majalahburungpas.com, Beragam ayam dapat kita jumpai di lingkungan sekitar kita seperti ayam Bangkok. Serama, pelung, serama, Kate, bekisar, Ketawa, dan masih banyak lagi jenis ayam yang belum kita kenal,  aneka ayam-ayam ini sudah terkenal di Indonesia bahkan dunia. Beberapa negara di dunia  juga memiliki khas satwa tersendiri termasuk ayam Jambul seperti dalam muatan ini adalah ayam Polandia.
Di sebut ayam polandia, karena di Indonesia keberadaan ayam tersebut hasil import. Ayam Polandia memiliki postur tubuh yang agak kecil seperti Kate bedanya, ayam ini tidak terlihat cebol bila di banding dengan Kate juga  serama. Ciri Khusus dari ayam tersebut, adalah bulu di kepala berjambul.
Ayam polandia juga memiliki beragam bulu, baik putih, hitam maupn lorek. Sedang kokoknya juga tidak jauh berbeda dengan ayam Kate dengan suara yang cukup unik dan menarik.   Satu ekor ayam polandia jantan bisa tembus 250.000 namun ini untuk dewasa, sedang betina justru malah  lebih mahal sekitar Rp. 350.000  dan untuk Kutuk, (DOC)  umur 2 bulan sudah mencapai Rp. 200 Ribu.  
Untuk makanannya sama dengan lazimnya ayam yang lain, tetapi satu hari yang dewasa sekitar membutuhkan 1,5 on saja, “kata Bagus  Muryanto salah satu pedagang ayam hias polandia tersebut ketika memberikan info  kepada media majalahburungpas.com ini. Red